Friday 21 February 2014

komponen dasar elektro

                                            KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR
Komponen elektronika terbagi menjadi dua, yaitu komponen aktif dan komponen pasif.
1. Komponen aktif, adalah komponen elektronika yang tidak dapat bekerja apabila tidak ada arus atau   tegangan listrik tambahan saat bekerja. Contohnya yaitu:
A. DIODA, yaitu komponen yang berfungsi sebagai pengubah arus atau penyearah  jika dipasang              forward,  tetapi akan berfungsi sebagai penahan arus jika dipasang sebaliknya (reverse). Macam-macam doda yaitu:
      - Dida bridge
      - Diode zener
      - Dioda rectafier
      - Dioda zener
      - Dioda led {light emiting dioda}
      - Dioda varactor
      - Dioda photo
      - Dioda empat lapis
      - Dioda laser
B. TRANSISTOR, yaitu komponen yang berfungsi sebagai penguat. Komponen ini terbuat dari semi  konduktor germanium, silicon dan gallium arsenide.pada transistor mempunyai tiga kaki yang disebut elektroda .masing masing elektroda tersebut diberi nama sebagai berikut:
      1.basis, berfungsi untuk mengatur elektron yang keluar dari transistor
      2.colector,berfungsi untuk menyalurkan elektron keluar dari transistor
      3.emitor,berfungsi untuk menimbulkan elektron.
      Macam macam transistor:
      1.transistor
      2.fet {field efect transistor}
      3.masfet {metar oxide semi konduktor fet}
      4.scr
      5.triac
      6.diac
      7.ujt {unjuction transistor}
      Transistor bisa berfungsi sebagai pengatur ,penguat dari colector-emitor-basis
      Transistor sebagai penguat arus [sebagai saklar]
      Transistor sebagai isolator pada radio penerima maupun keluar
      contoh tipenya:
      2 sa =pnp hf {high frequency}
      2 sb =pnp lf {low frequency}
      2 sc =npn hf {high frequency}
      2 sd =npn lf {low frequency}
      contoh: pnp ecb =a 562, a 564, a 1015, a 1048, a 1175
      npn ecb =c 458, c 644, c 828, c 829, c 1815
      pnp ebc =mps 4355, fcs 9012, fcs 9015, bc 557
      npn ebc=mps 25,bc 547, 2n 2222
      frekwensi tinggi
      pnp ecb=b 560, a 697 ,a 715, bd 140 npn ecb=d 400, d 438, d 1313, c 1161, bd 139
      pnp bce=b 507, tip 32 a, a 627, b 337, mj 2955 npn bce=d 313, d 380, tip 31 a, c 1030,2n 3055
      2 n 3773.
2. Komponen  pasif, adalah komponen elektronika  yang dapat beroprasi tanpa memerlukan arus atau  tegangan listrik tambahan saat bekerja. Contohnya yaitu:
A. RESISTOR, Resistor merupakan sebuah komponen elektronika yang mempunyai sifat menghambat arus  listrik.
      Dalam sebuah rangkaian elektronika, resistor bisa difungsikan sebagai :
      1. Sebagai pembagi arus
      2. Sebagai penurun tegangan
      3. Sebagai pembagi tegangan
      4. Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.
      Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan O. Besarnya nilai hambatan pada resistor biasanya disebut dengan resistansi
      Resistor sendiri memiliki banyak macam.  Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :
      1. Resistor Tetap (Fixed Resistor).
      Resistor tetap adalah resistor yang nilai resistansi/hambatannya tetap. Berikut ini merupakan contoh resistor tetap dan simbol nya
         - Contoh fisik resistor tetap

             
         - Simbol resistor tetap
           
         - Resistor ini memiliki 2 kaki dan biasanya terdapat kode warna pada bagian fisiknya. Kode warna tersebut mewakili nilai resistansi dari resistor tersebut. Berikut ini merupakan tabel kode warna yang ada pada resistor.
         
         Dalam menentukan nilai resistor melalui kode warnanya, terlebih dahulu kita harus tahu pedoman dalam menetukan urutan gelang warna tersebut. Berikut ini adalah pedoman menentukan urutan gelang warna dari gelang pertama sampai gelang terakhir.
         1.  Gelang pertama tidak berwarna hitam, emas, perak, atau tidak berwarna
         2.  Gelang terakhir ( toleransi ) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak  gelang yang lain
         3.  Gelang pertama dibuat lebih lebar dari yang lain, apabila spasi antar gelang jaraknya sama
         -   Untuk resistor yang memiliki 4 gelang warna berikut ini merupakan cara menghitung nilai resistansi    berdasarkan kode warna pada resistor
         1.  Gelang pertama merupakan angka/nilai pertama resistor. Dengan kata lain, kode/gelang warna yang pertama merupakan angka puluhan.
         2.  Gelang kedua merupakan angka/nilai kedua resistor. Kode/gelang warna ini merupakan angka satuan.
         3.  Gelang ketiga merupakan nilai pengali.
         4.  Gelang ke empat merupakan nilai toleransi dari resistor.
         -   Untuk resistor yang memiliki 5 gelang warna berikut ini merupakan cara   menghitung nilai resistansi  berdasarkan kode warna pada resistor
         1.  Gelang pertama merupakan angka/nilai pertama resistor. Kode/gelang warna yang pertama merupakan angka ratusan.
         2.  Gelang pertama merupakan angka/nilai pertama resistor. Kode/gelang warna yang pertama merupakan angka puluhan.
         3.  Gelang kedua merupakan angka/nilai kedua resistor. Kode/gelang warna ini merupakan angka satuan.
     4.  Gelang ketiga merupakan nilai pengali.
     5.  Gelang ke empat merupakan nilai toleransi dari resistor.
     Contoh penghitungan nilai resistansi berdasarkan kode warna adalah sebagai berikut :
     

         - Resistor tetap tidak selalu memiliki kode warna dibadan resistornya, tetapi ada juga resistor tetap yang memiliki kode angka yang tertulis dibadan resistor tersebut. Kode angka tersebut merupakan nilai resistansi dari resistor tersebut. Pada penulisan kode angka tersebut, terkadang ada yang langsung menunjukkan satuan dari nilai resistor tersebut, tetapi ada juga yang hanya berupa deretan angka. Kode angka yang berupa deretan angka tersebut dapat kita jumpai pada resistor tetap yang bentuknya lumayan kecil yang sering disebut dengan resistor SMD.
         - SMD ( Surface Mounted Device ) Resistor adalah resistor dengan bentuk kotak kecil yang cara pemasangannya menempel pada pcb. Dibawah ini merupakan bentuk fisik dari resistor SMD.
       
                       
           Dalam pengkodean untuk SMD resistor ada tiga macam yaitu :
           1. Untuk SMD resistor 5 % dengan angka tiga digit.
           2. Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan angka 4 digit.
           3. Untuk SMD resistor 1% dengan menggunakan kombinasi dua digit angka dan satu digit huruf.
 
          SMD Resistor 5% menggunakan 3 digit angka
          Cara membacanya adalah sebagai berikut :
          - ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama
          - ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua
          - ANGKA 3 = Menunjukan angka multiplier
       

      SMD Resistor 1% menggunakan 4 digit angka
      Cara membacanya adalah sebagai berikut :
      ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama
          ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua
      ANGKA 3 = Menunjukan angka ketiga
      ANGKA 4 = Menunjukan angka multiplier
       
         

          SMD Resistor 1% menggunakan 2 digit angka dan 1 digit huruf
          Cara membacanya :
          2 angka didepan menunjukan kode Nilai resistor berdasarkan tabel dibawah ini, sedang huruf  menunjukkan faktor pengali / multiplier yang ditunjukan pada tabel dibawah ini (tabel dibawahnya)
          Tabel kode angka SMD 2 digit angka dan 1 digit huruf
             
      Contoh pembacaan :
            

      2. Resistor Variabel (Variable Resistor)
     Resistor yang nilai resistansi/hambatannya tidak tetap atau bisa diubah-ubah. Berdasarkan cara mengubah nilai resistansinya ada 2 jenis resistor variable, yaitu :
     1. Trimpot  : Resistor variable yang nilai resistansinya dapat
                       diubah dengan menggunakan obeng untuk
                       memutar knop yang ada pada badan resistor.
           2. Potensio : Resistor variable yang nilai resistansinya dapat
                       diubah tanpa harus menggunakan obeng, cukup
                       memutar knop dengan menggunakan tangan atau
                       menggeser knop (potensio geser).
                

            
         Simbol untuk resistor variable adalah sebagai berikut :
            
      3. Resistor Non Linier                       
         Resistor yang nilai resistansi/hambatannya dipengaruhi faktor lingkungan seperti suhu dan cahaya.
         Berikut ini beberapa jenis resistor non linier :


         1. PTC : Positive Temperatur Coefisien
            adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin    tinggi  suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.
         2. NTC : Negative Temperatur Coefisien
            adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya.
         3. LDR : Light Dependent Resistor
            adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.
           

B. KAPASITOR (CONDENSATOR), yaitu komponen dasar elektronika yang berfungsi menyimpan muatan listrik selama waktu tertentu. kapasitor terbagi menjadi dua yaitu:
      1. Kapasito tetap, yaitu kapasotor yang memiliki nilai kapasitansi tetap.
      2. Kapasitor variable (valco), yaitu kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi bervariasi.
C. INDUCTOR (KUNPARAN), yaitu komponen elektronika yang dapat menghasilkan magnet jika dialiri listrik dan  sebaliknya dapat menghasilkan listrik jika diberi medan magnet.
D. TRAFO (TRANSFORMATOR), yaitu komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikan dan menurunkan tegangan  bolak balik (ac). macam-macam trafo yaitu:
      1. trafo mf[medium frequency  ]
     trafo if [intermediante frequency]
     trafo ini biasanya dibuat dalam tiga warna inti feritnya ,yaitu:
         - mf pertama berwarna kuning
         - mf kedua berwarna putih  dan
         - mf yang ketiga berwarna hitam.ferit didalam trafo mf dapat di putar keluar masuk dengan tujuan agar dapat beresonansi dengan frequensi menengah sebesar 455 kc /455 khz.
      2.Trafo input
        trafo ini berfungsi sebagai pembalik fase frequensi audio amplifer.
      3.Trafo output
        trafo output berfungsi sebagai penyesuai trafo inpendansi keluaran amplifer terhadap loudspeker
        apsc {automatic program search sistem}
        apld {automatc program locale device}
        amss {automatic mechanism search system}
      4.Trafo daya [trafo tegangan]
        trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik yaitu dinamakan trafo steep down.sedangkan untuk menaikan tegangan listrik dinamakan trafo steep up.trafo trfo tersebut mempunyai dua lilitan yaitu primer dan sekunder .lilitan primer sebagai pemberi input tegangan menginduksikan  tegangan terhadap lilitan  sekunder sebagai output.tegangan inti dari trafo tersebut terbuat dari plat besi lunak yang dibuat dalam bentuk huruf e dan i yang disusun secara selang seling.tujuannya adalah agar frequensi tegangan output tetap stabil p.
E. RELAY, yaitu piranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontraktor (saklar) yang tersusun atau relay juga dapat diartikan sebagai saklar magnetic yang dapat berfungsi apabila dialiri arus listrik.
F. SAKLAR, yaitu kom[onen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik.





No comments:

Post a Comment